Saturday, July 11, 2020

Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Sebelum Memulai Diet

Memiliki bentuk tubuh yang ideal merupakan impian kebanyakan orang. Untuk mencapainya tentu banyak cara yang dilakukan salah satunya dengan diet. 

Pengertian diet sebenarnya secara umum adalah makanan/minuman yang kita konsumsi sehari-hari, bukan seperti kebanyakan pengertian di masyarakat bahwa diet berkonotasi hanya pembatasan energi alias menurunkan berat badan. Diet dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti mengatur makanan bagi penderita kencing manis, penderita kolesterol tinggi, dan lain-lain. 

Nah, sebelum memulai diet ada beberapa hal yang harus kamu lakukan, terutama bagi yang baru memulai diet. Check it out !!

🍒 Catat Berat Badan dan Tinggi Badan Sebelum Memulai Diet

Hal pertama yang tentunya harus dilakukan adalah mencatat BB (Berat Badan) dan TB (Tinggi Badan) awal sebelum melakukan diet. BB dan TB kamu penting terutama untuk menghitung BMI dan kebutuhan kalori harian kamu sehingga kamu dapat mengetahui jenis diet yang tepat.

🍒 Catat Ukuran Tubuh 

Cukup dengan meteran, ukur semua ukuran tubuhmu terutama lingkar perut. Untuk laki-laki dibawah 90 cm sedangkan perempuan dibawah 80 cm. Dari berbagai hasil penelitian ilmiah diketahui jika lingkar perut berlebih dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.

🍒 Hitung BMI (Body Mass Index

Standar internasional yang saat ini dipakai untuk menilai ideal atau tidaknya berat badan adalah BMI (Body Mass Index)/IMT (Indeks Massa Tubuh) yang menggunakan perbandingan berat dan tinggi badan.
Cara hitung  BMI rumusnya  
Setelah menemukan BMI, lihatlah tabel klasifikasi BMI untuk mengetahui kamu memiliki berat badan normal atau tidak.
Contoh :
BB = 61,5 kg
TB = 158 cm diubah menjadi satuan meter menjadi 1,58 m

BB dalam kategori normal, namun diet perlu dikontrol karena jika tidak dikontrol bisa menuju pra-obesitas.
Untuk lebih gampangnya, silahkan menggunakan kalkulator BMI yang dapat diakses secara online.

🍒 Hitung Kebutuhan Kalori Harian

Menghitung jumlah kalori harian penting dilakukan untuk mengetahui dengan pasti jumlah kalori yang kita butuhkan sehari-hari, sehingga kita dapat menghindari kondisi kekurangan kalori yang berakibat lemas maupun kelebihan kalori yang membuat tubuh menyimpan lemak lebih banyak.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori harian, salah satunya menggunakan BMR (Basal Metabolic Rate). Biar lebih gampang, sekarang kebutuhan kalori harian dapat dihitung secara online atau menggunakan aplikasi tertentu.

🍒 Jangan Lupa Foto Dulu 

Foto inilah yang nantinya akan menjadi bukti progress kamu selama diet. Ambil foto full body menggunakan pakaian ketat di depan cermin minimal satu kali dalam sebulan. Kamu bisa membandingkan foto kamu sebelum dan sesudah melakukan diet, apakah ada perubahan atau tidak. 

Nah, itulah beberapa hal yang harus kamu lakukan sebelum diet. Jangan lupa ya!! Semoga diet yang kamu lakukan berhasil. Tetap semangat bagi kamu yang masih berjuang. Keep the spirit!! 💜

Wednesday, July 1, 2020

Pentingnya Pemeriksaan HbA1C pada Pasien Diabetes


HbA1C? Mungkin hanya sebagian kecil orang yang tau padahal selain pemeriksaan gula darah kita juga harus mengetahui pentingnya pemeriksaan HbA1C terutama bagi penderita diabetes melitus. Disini aku akan bagikan beberapa catatan kecil tentang HbA1C. Silahkan dibaca~

HbA1C  Komponen minor dari hemoglobin (protein sel darah merah yang membawa oksigen) yang berikatan dengan glukosa. Hasil pemeriksaan HbA1C dinyatakan dalam bentuk persentase (%).

Dari hasil pemeriksaan HbA1C kita dapat mengetahui jumlah rata-rata gula dalam darah selama 2-3 bulan terakhir sehingga dapat digunakan sebagai indikator jangka panjang paling akurat untuk kontrol terhadap gula darah.

Pemeriksaan HbA1C sering digabungkan dengan hasil pemeriksaan gula darah dan juga digunakan untuk monitor diet, olahraga, dan terapi obat terhadap gula darah pasien diabetes. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengevaluasi terapi pasien diabetes (efektif atau tidaknya terapi dalam menurunkan kadar gula darah) dan melakukan pengendalian untuk menyesuaikan terapi selanjutnya yang tepat untuk pasien.

Pemeriksaan HbA1C sangat penting  terutama untuk pasien dengan diabetes tidak terkontrol (yang berarti bahwa gula darah terlalu tinggi terus menerus). Jika kadar glukosa darah tinggi secara 
terus-menerus selama beberapa minggu terakhir, maka hasil pemeriksaan HbA1C juga akan tinggi. Jika HbA1C tinggi, berarti terapi yang diberikan kepada pasien kurang efektif dan harus diganti dengan terapi yang lain.

Pengobatan diabetes bisa dikatakan berhasil jika:
- Glukosa darah puasa : 80-109 mg/dl
- Glukosa darah 2 jam : 100-144 mg/dl
- Kadar HbA1C < 7%.

Untuk pasien berumur > 60 tahun, perhitungan kadar glukosa darah lebih tinggi daripada biasa:
- Glukosa darah puasa     : < 150 mg/dl
- Glukosa sesudah makan : < 200 mg/dl

Pemeriksaan HbA1C dilakukan 2 kali dalam setahun untuk pasien yang telah mencapai target tetap. Pada pasien yang terapinya belum berubah atau belum mencapai target kendali glukosa, pemeriksaan HbA1C sebaiknya dilakukan 4 kali setahun. Frekuensi pemeriksaan tergantung kepada keputusan dokter. Semakin sering terapi diganti semakin sering pula dilakukan pemeriksaan HbA1C.